Tingkatan Jurnal Scopus

Tingkatan Jurnal Scopus – Publikasi ilmiah merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kualitas dan relevansi penelitian.

Jurnal-jurnal yang terindeks dalam basis data internasional seperti Scopus sering dianggap sebagai standar emas dalam penilaian kualitas publikasi ilmiah.

Mengenal tingkatan jurnal Scopus menjadi hal yang esensial bagi peneliti, akademisi, dan praktisi dalam menentukan jurnal mana yang paling sesuai untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka.

Tingkatan jurnal dalam Scopus mencerminkan kualitas, reputasi, dan dampak dari sebuah jurnal terhadap komunitas akademik dan industri.

Nah, pada artikel ini kami akan membahas terkait tingkatan jurnal scopus.

Penasaran seperti apa tingkatan jurnal scopus? simak terus artikel ini sampai habis.

Eits, tapi tunggu dulu✋🏻 sebelum kamu masuk kedalam pembahasan inti yaitu tingkatan jurnal scopus, kami sarankan kamu menyimak terlebih dahulu apa itu jurnal scopus,

Apa Itu Jurnal Scopus

Tingkatan Jurnal Scopus

Scopus merupakan database jurnal ilmiah yang dikelola oleh perusahaan informasi ilmiah Elsevier. Launched pada tahun 2004, Scopus mengindeks lebih dari 24.000 jurnal ilmiah, konferensi, dan seri buku dari lebih dari 5.000 publisher di seluruh dunia.

Tingkatan Jurnal Scopus

Perlu kamu ketahui bahwa terdapat 4 tingkatan atau kategori dalam jurnal scopus, yaitu Scopus Q1, Q2, Q3, & Q4.

Nah, secopus sendiri menggunakan tingkatan dalam menilai jurnal, yang terbagi menjadi empat Quartile. Jurnal dengan kualitas paling tinggi terdapat pada Q1 sementara Q2, Q3, & Q4 mengikuti urutan berikutnya.

Dalam proses mengkategorikan jurnal untuk penempatannya dalam Q1, Q2, Q3, & Q4 menggunakan atau menerapkan parameter tertentu.

Nah, parameter ini dikenal dengan istilah Scimago Journal Rank atau yang sering kita kenal dengan istilah SJR

SJR (SCImago Journal Rank) adalah portal yang menyediakan informasi peringkat jurnal ilmiah internasional dan negara-negara asal jurnal. SJR juga merupakan metrik prestise yang didasarkan pada gagasan bahwa “semua kutipan tidak diciptakan sama”.

Nah, selanjutnya kami akan memaparkan penjelasan mengenai Q1, Q2, Q3, & Q4

Q1 (Quartile 1)

Nah, Quartile 1 atau yang sering kita sebut Q1 ini adalah peringkat atau tingkatan paling top di jurnal-jurnal internasional yang ada di Scopus. Bayangkan saja, dari 100 jurnal di bidang tertentu, jurnal-jurnal Q1 ini biasanya ada di ranking 1 sampai 25. Jadi, bisa dibilang mereka adalah 25 jurnal terbaik!

Q2 (Quartile 2)

Lanjut ke Q2 nih. Jurnal-jurnal di Q2 ini juga tidak kalah bagus, lho! Q2 biasanya ada di ranking 26 sampai 50 dari 100 jurnal yang ada di Scopus.

Q3 (Quartile 3)

Oke, kita ke Q3. Jurnal-jurnal di Q3 ini punya pengaruh yang oke, tapi mungkin tidak sebagus Q1 atau Q2. Di antara 100 jurnal yang diindeks di Scopus, Q3 biasanya ada di ranking 51 sampai 75.

Q4 (Quartile 4)

Terakhir ada Q4. Jurnal-jurnal di kategori ini mungkin kurang populer, ya. Dari 100 jurnal di Scopus, mereka ada di ranking 76 sampai 100. Jadi, Q4 adalah jurnal-jurnal yang rankingnya paling rendah di daftar itu.”

Penutup

Nah, mungkin itu saja informasi yang bisa kami berikan seputar tingkatan jurnal scopus, semoga dengan adanya artikel ini bisa berguna dan bermanfaat.

Jika teman-teman ada masukan sepuatar jurnal scopus atau ingin berkonsultasi, bisa langsung berkomentar dibawah ini ya!


FAQ

Apakah Scopus ada jurnal indonesia?

Sekitar 20.000 artikel yang terindeks merupakan artikel peer-reviewed. Selain SCOPUS, ada beberapa layanan indeksasi jurnal lain. Jurnal Indonesia yang telah terindeks SCOPUS sering dianggap sebagai jurnal yang berkualitas tinggi dan memiliki reputasi internasional.

Apakah Scopus bayar?

Kita semua tahu bahwa ada banyak jurnal bereputasi Scopus dan ISI Thomson yang tidak memerlukan biaya sepeserpun dalam publikasinya. Tapi perlu ingat, bahwa jasa publikasi jurnal Scopus yang gratis, proses reviewnya super ketat.

Jurnal Scopus milik siapa?

Karena Elsevier adalah pemilik Scopus dan juga merupakan salah satu penerbit jurnal ilmiah internasional terkemuka, sebuah Dewan Penasehat dan Seleksi Konten pun didirikan pada tahun 2009 untuk mencegah potensi konflik kepentingan dalam pemilihan jurnal yang akan dimasukkan ke dalam basis data, 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top